logo SLO Nusantara


SLO NUSANTARA, BARRU —

Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari berhasil mengajarkan anak-anaknya untuk mencapai impian mereka.

Satu dari anak laki-lakinya yang sukses adalah Muh Alief Rahman Badwi.

Anak keduanya dari pasangan Muhammad Yulianto Badwi dan Andi Ina Kartika Sari berhasil diterima sebagai calon siswa di Akademi Kepolisan.

Sabtu (29/3/2025), Andi Ina Kartika Sari mengunggah gambar makan berbuka bareng dengan keluarganya.

Pada saat tersebut pula hadir Muh Alief Rahman Badwi.

Dia datang mengenakan pakaian seragam cadet dari Akpol.

Tidak seperti sang ibu, Muh Alief R menentukan polri sebagai jalur pelayanan publik dan karirnya.

Ibu Alief, yaitu Andi Ina Kartika Sari, memiliki latar belakang sebagai notaris sekaligus politikus.

Andi Ina Kartika Sari pernah menjadi ketua DPRD Sulawesi Selatan untuk masa jabatan tahun 2019 hingga 2024.

Pada tahun 2024, Andi Ina Kartika Sari berhasil dipilih menjadi Bupati Barru.

Pada saat yang sama, Muh Alief R memutuskan untuk menjadi seorang polisis.

Muh Alief R berhasil diterima sebagai Taruna Akpol pada tahun 2023.

Tahun ini adalah yang kedua untuknya menempuh pendidikan di Akpol.

Muh Alief R berada dalam satu angkatan dengan Tribrata Putra Sambo, putra dari Ferdy Sambo, serta Muhammad Nur Alamsyah yang merupakan anak dari Komjen Syafruddin, mantan Wakapolri.

Andi Ina Kartika Sari kerap mengunggah kegiatan bersama anak laki-lakinya di jejaring sosial.

“Becoming a mother is an invaluable blessing in life. With every step, tales of boundless sacrifice are etched, and within each smile lies an unending source of strength,” tulis Andi Ina Kartika Sari ketika berbagi foto bersama sang anak laki-lakinya yang bungsu.

“Bagi orang yang mencinta dengan tulus dan terus berusaha – Selamat Hari Ibu. Saya bersyukur menjadi ibu Anda Kakak @salsaabiella & Ade’ @aliefbadwi,” tambah Andi Ina.

Alief Rahman Badwi sudah sukses sejak masih di bangku sekola.

Dia dipilih menjadi anggota tim penara bendera pusaka atau Paskibraka tingkat Sulawesi Selatan di tahun 2022 kemarin.

Pada waktu tersebut, Alief Rahman Badwi berperan sebagai penara bendera merah putih di grup ke-8.

Dia menaraikan bendera merah putih di hadapan Gubernur Sulawesi Selatan waktu itu Andi Sudirman Sulaiman serta Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari.

Alief mewakili SMA Negeri 17 Makassar.

Alief dilahirkan di Makassar pada tanggal 16 April 2006 sebagai putra kedua dari pasangan Muhammad Yulianto Badwi dan Andi Ina Kartika Sari, sekaligus beliau adalah Ketua DPRD Sulawesi Selatan.


Profil Andi Ina Kartika Sari

Menurut informasi di Wikipedia, Andi Ina Kartika Sari (kelahiran 7 Mei 1975) merupakan seorang wanita politisi asal Sulawesi Selatan dan telah menjadi Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sejak tanggal 21 Oktober 2019 untuk masa jabatan tahun 2019 hingga 2024.

Dia adalah wanita pertama yang menempati jabatan itu.

Dia menjadi salah satu dari tiga wanita yang menduduki posisi ketua DPRD Provinsi di daerah Sulawesi. Andi Ina sudah mengabdi selama tiga masa jabatan sebagai anggota DPRD Sulawesi Selatan sejak tahun 2009.

Dia berperan sebagai Ketua KPPG untuk wilayah Sulawesi Selatan serta menjadi Bendahara DPD Tingkat I Partai Golkar di provinsi yang sama.

Dia adalah anak perempuan dari tokoh partai senior Golkar di Sulawesi Selatan, Andi Tja Tjambolang. Ibu kandungnya sempat menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan selama tiga masa jabatan saat era Orde Baru.

Andi Ina mengantongi pernikahannya bersama Muhammad Yulianto Badwi saat berusia 28 tahun dan diberkati dengan dua orang anak. Sebelum merambah ke bidang politik, Andi Ina menjalani profesi sebagai notaris di kantor Notariat/PPAT yang dipimpin oleh Ina Kartika Sari, SH, yang beralamatkan di Kota Makassar.

Setelah menghadiri suatu acara Partai Golkar di Kabupaten Barru bersama ibunya, yang ketika itu merupakan anggota DPRD Sulawesi Selatan, dia pun mantap untuk terjun ke dunia politik.

Andi Ina merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

Karier Politik

Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Sulawesi Selatan

Andi Ina sudah menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan selama tiga masa jabatan, yakni dari tahun 2009 hingga 2014, kemudian periode kedua mulai tahun 2018 sampai 2019, serta periode terakhirnya berlangsung antara tahun 2019 sampai dengan 2024.

Sebelum menjabat sebagai anggota DPRD Sulawesi Selatan untuk masa jabatan 2019-2024, Andi Ina pernah menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan pada periode 2014-2019.

Selama jangka waktu dari tahun 2014 hingga 2019, beliau diambil sumpahnya sebagai pejabat pada tanggal 24 Mei 2018 dengan menggunakan prosedur pergantian Antar Waktunya (PAW). Hal ini terjadi setelah Pangerang Rahim memilih untuk mundur guna bersaing dalam pemilihan Walikota Parepare tahun 2018.

Dalam pemilihan umum tahun 2019, dia selanjutnya dipilih dari Daerah Pemilihan Sulawesi VI yang mencakup Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, serta Kota Parepare usai mendapatkan total 19.695 suara.

Kepala Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Andi Ina diresmikan menjadi Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk masa jabatan tahun 2019 hingga 2024 dengan ditemani oleh Syaharuddin Alrif yang berasal dari Partai NasDem, Darmawangsyah Muin dari Partai Gerindra, Ni’matullah dari Partai Demokrat, serta Muzayyin Alrif dari Partai Keadilan Sejahtera.

Mereka diangkat menjadi pejabat pada tanggal 21 Oktober 2019.

Dia tercatat sebagai wanita pertama yang sukses menempati posisi itu.

Sekian lama yang lalu, dia diangkat menjadi Ketua Sementara DPRD Sulawesi Selatan dengan dukungan Syaharuddin Alrif dari partai NasDem sebagai wakil ketua sementara.


Rekam jejak

Pengendalian Pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan

Saat Provinsi Sulawesi Selatan dinyatakan dalam keadaan waspada akibat infeksinya dua penduduknya oleh virus corona, Andi Ina langsung bertindak. Dia menyarankan agar masyarakat di wilayah tersebut mentaati pedoman yang telah disampaikan pihak berwenang, khususnya tentang menjaga jarak sosial.

Menurutnya, saat masyarakat memilih untuk tidak keluar rumah maka telah membantu sesama, terutama pemerintah di Sulawesi Selatan dalam menangani penyebaran wabah tersebut.

Andi Ina kemudian juga mengeluarkan surat edaran untuk menunda seluruh agenda kegiatan dewan yang bersifat kunjungan kerja, baik dalam maupun luar daerah, serta membatasi penerimaan tamu yang berkunjung ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan selama 14 hari terhitung sejak 16 Maret 2020.

Hal tersebut kemudian dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya juga masyarakat di Sulawesi Selatan dalam hal pencegahan penyebaran virus covid-19.[12]

Tanggapan

Pelantikan Andi Ina sebagai Ketua DPRD Sulawesi Selatan ditanggapi positif oleh beberapa pihak, terutama dari kalangan aktivis perempuan. Putri Utami Muis, aktivis perempuan Sulawesi Selatan, mengharapkan hal tersebut akan mendorong peran perempuan dalam mengambil kebijakan pemerintahan yang sedang berjalan serta mengawal pelaksanaannya untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.

Di samping itu, dengan spesifik menggalakkan perkembangan demokrasi serta menunjukkan bahwa wanita memiliki kapabilitas dan kehandalan.

Anggota Kaukus Parlemen Perempuan, Sugiarti Mangun Karim, percaya bahwa pengambilan sumpah jabatan Andi Ina sebagai Ketua DPRD Sulawesi Selatan bakal menciptakan transformasi, terutama di lembaga yang diketuai oleh Andi Ina tersebut, serta bisa meninggikan posisi wanita dalam pemerintahan.

Kebanggaan Masyarakat Barru

Bupati Barru, Suardi Saleh, yang juga menghadiri pelantikan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk masa jabatan 2019-2024, menekankan bahwa penetapan Andi Ina sebagai suatu prestasi khusus bagi Kabupaten Barru.

Itu terjadi karena Andi Ina adalah putri dari wilayah itu sendiri dan dianggap mampu mengelola sebuah institusi pemerintah tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Andi Ina saat melakukan kunjungan selama masa reses di Kabupaten Barru mengungkapkan rasa terima kasihnya dan menegaskan bahwa dirinya tak akan melupakan kontribusi yang diberikan oleh warga Kabupaten Barru atas terpilihnya dia pada pemilihan umum tahun 2019 tersebut.

Hal itu dikarenakan Kabupaten Barru menyumbang hampir 50 persen dari total suara sah yang diraih olehnya.