logo SLO Nusantara



SLONUS


,


Jakarta




Gempa

bermagnitudo 7,1 mengguncang Kepulauan

Tonga

Di Samudera Pasifik pada hari Minggu, tanggal 30 Maret 2025. Guncangan gempa bumi tersebut secara spesifik tercatat pada pukul 19:18 Waktu Indonesia Bagian Tengah dan disebabkan oleh proses subduksi Lempengan Pasifik.

Analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episentrum guncangan tersebut terletak di kedalaman 34 kilometer dan termasuk ke dalam kategori kedalaman dangkal. “Peristiwa gempabumi ini tidak memiliki potensi untuk menghasilkan gelombang tsunami,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui pernyataan resmi setelah insiden gempa tersebut.

Kelompok Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan pula tak adanya ancaman, pengamatan, maupun peringatan tsunami oleh Sistem Peringatan Tsunami Amerika Serikat yang berkerja sama dengan Layanan Cuaca Nasional.

NOAA

Berdasarkan survei geologi dari Amerika Serikat (USGS), peta dampak gempa tersebut mencapai tingkat VI dalam Skala Modified Mercalli (MMI). Ini berarti getaran dapat terasa oleh seluruh populasi setempat.

Episenter gempa dilaporkan terletak di lautan, tepatnya 79 kilometer arah tenggara-selatan daya dari Pangai, Tonga.

Di tanah air, BMKG menginformasikan bahwa gempa terbaru yang dapat dirasakan gonelannya berlokasi di Karo, Sumatera Utara. Kejadian tersebut tercatat pada pukul 15:01 WIB dengan magnitudo 3,6. Menurut data getarannya, intensitasnya berkisar antara II hingga III menurut Skala Mercalli Dirasakan Intensitas (MMI). Di tingkat II MMI, guncangan itu hanya bisa diketahui oleh beberapa orang saja di dalam bangunan. Sementara itu, pada level tiga MMI, masyarakat akan merasakannya cukup jelas seperti adanya truk besar lewat di dekat mereka.

Episentrum guncangan gempa terletak di daratan, tepatnya 14 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Karo. Ketebalan hiposenter mencapai 6 kilometer.