jatim.SLONUS
, MAGETAN – Seorang mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Magetan berinisial S mengalami nasib sial. Dana simpanannya sebesarRp 105 juta tiba-tiba lenyap tanpa jejak.
Konon, Sunarti menjadi korban
penipuan
oleh seseorang yang menyatakan dirinya sebagai pegawai Taspen.
Pada hari tersebut, Kamis (27/3), Sunarti menerima telpon dari si penjahat di awal hari. Penjahat ini mengklaim bahwa dia tengah menjalankan proses perbaruan data untuk para pensiunannya dan menuntut agar Sunarti menyampaikan detail pribadinya lewat panggilan telepon.
Sunarti tidak merasakan kecurigaan apapun; sang pelakunya secara perlahan mengumpulkan data demi data. Tapi kemudian, tiba-tiba saja semua uang bernilai ratusan juta di rekening Sunarti lenyap tanpa sisa.
“Tanpa disadari, saya telah memberikan data pribadi saya. Kemudian, tabungan saya kosongkan,” katanya.
Terkejut, Sunarti langsung melapor kepada petugas yang bertanggung jawab dan menyerahkan kasus tersebut ke Bank Jatim guna memohon penonaktifan akun bank-nya.
Tetapi, sampai sekarang masih belum jelas apakah pihak bank atau polisi akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menyelidiki kasus tersebut.
Insiden tersebut memberikan peringatan kepada publik untuk lebih waspada terhadap skema penipuan yang mirip.
Menanggapi panggilan dari sumber tak diketahui, terutama jika mereka menanyakan detail pribadi atau info finansial, dapat menyebabkan dampak negatif serius.
Peristiwa tersebut juga membuka mata tentang betapa krusialnya perlindungan data pelanggan serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan oleh bank guna mencegah terulang kejadian semacam itu di kemudian hari. (mcr23/jpnn)