logo SLO Nusantara

Para peneliti sudah menyangkal tudingan yang berkembang di media sosial.

terkait adanya

lokasi peninggalan arkeologis yang terletak di kaki Gunung Padang di wilayah Jawa Barat

berbentuk sebuah

piramida. Kenyataannya, gambar tersebut diciptakan menggunakan

bantuan akal imitasi (AI)

Dan tidak tepat menceritakan bagian fondasi batu yang menyusun sisa-sisa tempat bersejarah itu di atas bukit tersebut.

“Gunung Padang: Piramida Paling Tua di Dunia Terpendor Di Bawah Tanah,” tulisصند
postingan Instagram
yang diposting pada 8 Maret 2025.

Gambar dalam postingan tersebut memperlihatkan suatu ruang terbuka di bawah daerah bukit berpohonan.

“Anda tahu tidak, kalau yang terdapat sebagai piramida termuda di planet ini bisa jadi berada di Indonesia dan bukannya di Mesir? Gunung Padang, sebuah tempat penuh teka-teki dari Jawa Barat, sepertinya mengisyaratkan hal tersebut,” demikian bunyi penjelasan dalam unggahan tersebut.

Pos yang mirip yang diketik menggunakan bahasa
Inggris
,
Tiongkok
dan
Thailand
Juga menyebarkan pernyataan serupa bersama dengan gambar-gambar yang kelihatannya menggambarkan lokasi yang sama namun diambil dari sudut pandang yang berbeda.

Teras batu

Sebagian ahli menyampaikan pada AFP bahwa mendeskripsikan Gunung Padang sebagai piramid adalah hal yang kurang akurat.

Lutfi Yondri
, seorang ahli arkeologi dari Universitas Padjadjaran yang sudah menjalankan berbagai pengeboran di Gunung Padang mulai tahun 1997, menyampaikan kepada AFP tanggal 20 Maret bahwa struktur tunggal yang masih bertahan di tempat itu hanyalah sebuah “kumpulan teras batu”.
tautan arsip
).

Menurut dia, hasil pengujian dengan metode penanggalan karbon mengindikasikan bahwa struktur itu dibuat antara tahun 117 sampai 45 Sebelum Masehi, dan didirikan di atas tiang batu yang terbentuk lewat proses geologi secara natural.

Sementara itu,
Truman Simanjuntak
Menurut Yayasan Pusat Studi Prasejarah dan Austronesia, Gunung Padang sama sekali tidak berhubungan dengan piramida.
tautan arsip
).

Menyatakan adanya area buatan di antara pegunungan merupakan ilusi,” ujarnya pada 20 Maret. “Marilah kita berfikir dengan logika dan bicara sesuai fakta.

Suatu penelitian pada tahun 2023 dalam jurnalku Archaeological Prospection mendeskripsikan Gunung Padang sebagai sebuah “piramid purba”. Studi ini menunjukkan hal tersebut.
ditarik
setelah para spesialis dari bidang geofisika, arkeologi, serta penanggalan radiokarbon menyuarakan keprihatinan mereka terkait ketepatan hasil penelitian itu (
tautan arsip
).


‘Tidak masuk akal’

Di samping itu, foto-foto yang tersebar di ruang publik tersebut juga menjadi perhatian.

darling

tidak sama dengan gambar situs sejarah kuno yang sempat direkam sebelumnya
foto AFP
yang dilakukan pada Juli 2011.

Siwei Lyu
Direktur Laboratorium Forensik Media dari Universitas Buffalo, AS, menyebutkan hasil analisis foto-foto tersebut menunjukkan “sekitar 99% probabilitas” bahwa foto-foto ini diciptakan melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).
tautan arsip
).

Dia menyebutkan bahwa salah satu gambarnya tidak sesuai dengan perspektif yang benar.

geometri

,

ketika

Empat barisan yang selaras mestinya dalam kehidupan sungguhan takkan bersilangan. “Inilah suatu tanda daripada”

ciri khas

kecerdasan buatan,” kata Lyu.

Shu Hu
,


kepala

Laboratorium Machine Learning dan Forensik Media di Universitas Purdue di Amerika Serikat pun menambahkan bahwa bayang-bayang pada foto itu sebenarnya tidak wajar.

“Tidak logis dari sudut pandang fisika” sebab cahaya pada foto-foto tersebut mengarah ke berbagai sisi yang berbeda.
tautan arsip
).

belum terdapat teknik yang sempurna dalam mendeteksi media buatan kecerdasan buatan, tetapi cara pengenalan tersebut masih menjadi tantangan. Namun, upaya identifikasi belum bisa dikatakan lengkap.
ketidakkonsistenan visual
Dapat membantu sebab walaupun terdapat kemajuan signifikan pada teknologi AI generatif, kesalahan tetap seringkali muncul.