Perusahaan penerbangan baru bernama Indonesia Airlines, yang berbasis di Singapura, masih belum dapat menjalankan operasinya di Indonesia. Mengapa demikian?
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa maskapai itu belum bisa terbang atau beroprerasi di wilayah udara tanah air karena belum melengkapi proses permohonan izinnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa menjelaskan bahwa agar bisa beroperasi, minimal Indonesia Airlines harus mengajukan dua jenis persetujuan. Persetujuan yang dimaksud meliputi izin pembentukan badan usaha transportasi udara terjadwal serta lisensi untuk melakukan aktivitas penerbangan dalam ruang udara Indonesia.
“Dia mengklaim bahwa hingga saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara belum mendapatkan aplikasi untuk Sertifikat Standar Transportasi Udara Niaga Terjadwal atau pun Sertifikat Pengoperasian Pesawat Udara (AOC) yang bernama Indonesia Airlines,” jelasnya pada pernyataan tertulisnya, Minggu (23/3).
Disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 35 Tahun 2021 mengenai Pelaksanaan Transportasi Udara, setiap entitas bisnis yang ingin menjalankan transportasi udara komersial terjadwal harus mematuhi persyaratan dan tata cara izin yang berlaku.
Langkah-langkahnya meliputi penyampaian berkas Administrasi, kecukupan Teknis, serta pengecekan unsur Operasional, guna mendapatkan Sertifikat Standar Transportasi Udara Komersial Terjadwal.
Di samping itu, perusahaan penerbangan harus mempunyai Sertifikat Operasi Pesawat Terbang (AOC), sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2022 mengenai Ketentuan Keamanan Transportasi Udara Sipil Pasal 119.
Untuk informasi selengkapnya,
lanjutkan membaca dengan
KLIK DI SINI
.
***
Ingin menjadi bagian dari para pembaca yang dapat mengikuti berbagai acara menarik di SLO NUSANTARA? Ayo bergabung dengan komunitas pembaca SLO NUSANTARA!
B-Nation
. Caranya
DAFTAR DI SINI
!
|
Pilihan Redaksi
|