SLO NUSANTARA
Tantangan utama yang dijumpai para siswa adalah stres akademik.
Tekanan untuk mencapai nilai tinggi, banyaknya tugas, serta ekspektasi dari lingkungan dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
Apabila tidak diatasi secara tepat, stres tersebut dapat mengakibatkan cemas, lelah berkepanjangan, bahkan menurunnya semangat untuk belajar.
Psikolog Klinis Alifia Noor Laily Fauziah, M.Psi., Psikolog, menyebutkan bahwa tekanan belajar adalah sesuatu yang biasa terjadi, namun sangat penting bagi siswa untuk memahami serta menangani kondisi tersebut melalui metode yang positif.
“Ketegangan dalam proses pembelajaran merupakan sesuatu yang biasa. Akan tetapi, apabila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat memiliki dampak negatif pada kondisi psikis maupun pencapaian akademik seseorang. Kondisi jiwa yang baik akan membantu otak kita lebih tenang, optimistis, dan stabilitas emosi juga dipertahankan. Bagi para siswa, aspek-aspek tersebut pastinya akan menciptakan pengaruh signifikan pada rutinitas harian mereka mulai dari waktu belajar sampai ketika harus melakukan pemutusannya,” ungkap Laily kepada SLO NUSANTARA, Jumat (29/3/2025).
Trik mengatasi stres dari psikolog
Berikut adalah sejumlah metode mudah yang bisa dijalankan oleh siswa dalam menangani tekanan belajar:
- Menerapkan teknik mindfulness
Laily menekankan bahwa mindfulness atau kesadaran penuh bisa membantu siswa dalam mengatur stres secara efektif.
Metode ini membantu individu berkonsentrasi pada detik sekarang dan meminimalkan ketakutan yang berlebihan.
“Technique bernapas 4-7-8, contohnya, bisa membantu meredakan pikiran. Ambil nafas dalam selama 4 detik, tahan selama 7 detik, kemudian keluarkan dengan pelan selama 8 detik. Hal ini dapat mengurangi tekanan dan memperbaiki fokus,” jelas Laily.
- Mengelakkan pemuatan banding diri terhadap oranglain
Sosmed kerap kali jadi penyebab tekanan dalam belajar, khususnya saat siswa mulai mengukur prestasi mereka dengan rekankah sebaya.
Ini dapat menyebabkan rasa kurang percaya diri atau tidak mampu.
“Tiap orang punya jalannya masing-masing dalam hal pendidikan. Lebih baik fokus pada kemajuan pribadi dan hindari terus-menerus banding-bandingkan diri dengan yang lain,” kata Laily.
- Mengatur waktu dengan baik
Kesulitan dalam mengelola waktu seringkali merupakan sumber utama tekanan akademis.
Siswa yang mengerjakan tugasnya menjelang tenggat waktu biasanya akan merasa kebingungan dan kesulitan untuk berkonsentrasi.
Agar mencegah masalah tersebut, merancang suatu jadwal studi yang terorganisir dengan baik serta praktis bisa membantu dalam mengurangi beban pikiran.
- Menjaga pola hidup sehat
Keberadaan kurang tidur serta pola makan tidak sehat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan studi menjadi lebih berat.
Pelajar dianjurkan untuk tidur minimal 7-8 jam setiap malam dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mendukung kesehatan otak.
“Kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap daya ingat dan konsentrasi. Hindari begadang berlebihan karena justru dapat menurunkan produktivitas,” kata Laily
- Gunakan medsos secara sadar
Laily menambahkan, penting bagi pelajar untuk menggunakan media sosial dengan bijak.
“Sebelum mengaktifkan aplikasi, pertanyakan kepada dirimu sendiri, apa sebenarnya yang ingin kamu temukan atau periksa? Ini untuk mencegah kebiasaan scrolling tanpa arah.” kata Laily
- Mencari dukungan sosial
Menceritakan masalah kepada sahabat, orang tua, atau wali kelas bisa membantu meringankan bebannya di pikiran.
Dukungan sosial yang solid bisa membawa sudut pandang segar serta menemukan jawaban untuk tantangan yang dijumpai.
“Lakukan permintaan bantuan apabila Anda merasa tidak mampu mengatasi situasinya. Menceritakan masalah kepada seseorang yang dipercaya atau berkonsultasi dengan seorang psikolog dapat membantu melepaskan bebannya,” tandas Laily.