Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka pabrik pengolahan dan pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) pada tanggal 17 Maret 2025. Menurut klaimnya, instalasi perakitan bahan berharga tersebut yang ada di kawasan industri dan pelabuhan terpadu Java Integrated (JIIPE), Gresik, Jawa Timur adalah yang terbesar di dunia.
“Instalasi pemurnian logam ini, khususnya untuk emas, merupakan yang terbesar di dunia mulai dari tahap awal hingga akhir dalam sebuah kesatuan,” ujar Prabowo.
Kapasitas dari pengolahan smelter ini diproyeksikan dapat menghasilkan antara 50 hingga 60 ton emas, 200 ton perak, 30 kilogram platina, serta 375 kilogram paladium. Total investasi yang dibutuhkan untuk seluruh proyek mencapai US$4,2 miliar atau setara denganRp69 triliun. Untuk bagian pabrik khusus pengepresan emas saja bernilai US$630 juta atau sekitar Rp10,3 triliun.
Dengan kehadiran pabrik pengolahan dan pemurnian ini, target peningkatan produksi emas Indonesia menjadi lebih realistis. Menurut data BPS, produksi emas nasional tahun 2023 mencapai 83 ton, naik dibandingkan dengan hasil produksi tahun 2020 yang hanya 65,9 ton. Namun perlu dicatat bahwa pada 2018 lalu, produksi emas kita sempat meroket hingga 132,7 ton.