JAKARTA, SLONUS
– Banyak program mudik gratis menggunakan bus yang muncul menjelang hari Lebaran. Pelaksana acara ini beragam, mulai dari pihak pemerintah, merk kendaraan, hingga beberapa perusahaan lainnya.
Terjadi saat akan mendaftar untuk program mudik gratis menghadapi tantangan, namun pada hari keberangkatan, bis hanya berisikan beberapa penumpang saja. Sebagaimana diceritakan dalam unggahan akun arofi_basayev di Thread itu tentang kisah mereka sendiri.
“Ketika program bus pulang kampung gratis dibuka, banyak yang mendaftar namun tidak semua bisa terdaftar, dan saat berangkat jumlah penumpanya hanya sekitar lima orang saja,” demikian bunyi kutipan dari postingan itu seperti dilansir SLONUS pada hari Selasa (1/4/2025).
Alasan di balik fenomena ini diperkirakan bahwa para pemudik hanya mengejar hadiah dan uang saku saat mudik gratis, bukan untuk benar-benar pulang ke kampung halaman. Oleh sebab itu, meskipun jumlah peserta pendaftaran tinggi, tetapi orang yang betul-betul ikut serta dalam perjalanan sangatlah sedikit.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menyatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang muncul saat menggelar perjalanan pulang kampung secara cuma-cuma menggunakan bus, baik itu berasal dari pihak penyelenggara yang berbeda-beda.
“Persiapannya perlu matang dan terstruktur dengan baik. Warga biasanya mendaftar di berbagai penyelenggara program mudik gratis, namun pada akhirnya mereka hanya memilih satu saja saat hari H,” ungkap laki-laki yang dikenal sebagai Sani kepada SLONUS, Selasa (1/4/2025).
Sani menyebutkan bahwa jika proses pendaftaran danregistrasi diatur dengan baik, maka pada hari-H nanti akan diketahui secara pasti berapa banyak peserta serta kendaraannya. Namun bila hal ini tak disiasati, dapat timbul masalah seperti yang dialami beberapa orang yang mendaftar untuk mudik gratis ke beragam penyelenggara.