SLONUS.CO.ID – JAKARTA.
Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), menyampaikan pendapatnya mengenai ditemukannya bahwa beras premium sebenarnya adalah beras medium.
Menurut Esti, Kemendag mengawasi ditemukannya hal tersebut. Meskipun demikian, mereka tidak dapat melaksanakan tindakan karena ini merupakan tanggung jawab Satgas Pangan Polri.
“Berkaitan dengan beras dan produk MinyaKita, kami ikut memantaunya sepenuhnya. Apabila terdapat kesesuaian antara isi dalam kemasan dengan label seperti 5 kilogram tersebut, maka tim Satgas Pangan akan kami minta untuk bertindak,” jelas Esti setelah mengikuti acara open house di kediaman resmi Rosan Roeslani, Widya Chandra, Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025.
“Sebab yang bertindak bukanlah Kemendag, melainkan Satgas Pangan. Secara mendasar dalam pemerintahan ini, kita perlu bersinergi dan bekerja sama,” jelasnya.
Beras Berkualitas Lokal Dikecualikan dari Penambahan Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12% pada Tahun 2025
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan akan mengecek pengusaha yang terindikasi mengubah kemasan beras medium menjadi premium. Sebab praktik ini merugikan konsumen dan menciptakan ketidakadilan di pasar.
Sudah, di sejumlah lokasi, kita telah mengambil sampelnya, dan setelah diperiksa, ternyata isi dari beras tersebut adalah jenis medium, tetapi yang tertulis malah premium,” ungkap Amran saat berada di Jakarta pada hari Rabu, 26 Maret 2025, sesuai laporan Antara.
Amran menyampaikan peringatan kepada para pelaku usaha untuk tidak mentransformasi label serta kemasan beras jenis medium menjadi premium hanya demi mendapatkan laba tambahan. Dia menjelaskan bahwa pemerintah berencana melakukan inspeksi keseluruhan area guna memastikan aktivitas tersebut dicegah. Ancaman sanksi keras siap diberlakukan bagi mereka yang ketahuan melanggar aturan. “Beritahu semua pedagang, jangan ubah status dari medium ke premium. Meski isi produk tetap sama namun dikategorikan sebagai premium. Sebab dalam waktu dekat kita akan lakukan pengecekan secara nasional,” tegas Amran.
Buyung Poetra (HOKI) Memperkokoh Sistem Logistik dan Pendistribusian Beras Kualitas Unggulan
Dia juga menekankan kepada para pebisnis untuk tetap menjaga integritas serta tidak merugikan pelanggan, serupa dengan insiden produk minyak goreng Minyakita yang pernah terjadi sebelumnya.
“Kondisi tersebut sangat merugikan bagi publik serta masyarakat Indonesia. Saya ingin menyatakan hal ini dengan tegas, sama seperti ketika saya membahas tentang minyak goreng kemarin; kita perlu menyebarkannya lebih lanjut. Jika situasinya tetap tak berubah, maka kami akan mengecek setiap sudut negeri ini,” katanya. Sejumlah tempat yang diduga melaksanakan praktek semacam itu telah diindentifikasikan. Akan tetapi, Amran memilih untuk tidak memberitahukan secara spesifik daerah atau pun nama-nama para pelaku bisnis yang terlibat dalam kasus ini.
“Sedikit lagi dekat,” jawab Amran ketika diminta menjelaskan tentang letak ditemukannya praktik penipuan itu.