SLONUS
,
Jakarta
– Taman Margasatwa
Ragunan
kebanjiran pengunjung di masa
libur Lebaran
2025. Taman Satwa yang terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi destinasi populer bagi para pengunjung selama beberapa hari pasca perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pengelola Ragunan menyampaikan pembelian
tiket
Pengunjung dapat memesan tiket masuk ke tempat wisata ini secara online melalui aplikasi Taman Margasatwa Ragunan. Alternatif lainnya adalah membeli tiket langsung di loket pembelian Ragunan dan menggunakannya bersama Kartu Jakarta Card. “Satu kartu cukup untuk seluruh kelompok; isi ulang saldo pada saat kunjungan,” demikian tertulis dalam situs web resmi mereka yang dirujuki pada hari Rabu, 2 April 2025.
Daya tarik utama dari Taman Margasatwa Ragunan salah satunya adalah biaya pemasukan yang cukup ringan. Berdasarkan situs web resminya, biaya masuk bagi para pengunjung dewasa dibanderol seharga Rp 4 ribu tiap individu. Di sisi lain, buah hati Anda hanya akan diminta membayar Rp 3 ribu saja untuk dapat menikmati area kandang hewan di dalam taman ini.
Selama masa uji coba, tarif parkir untuk kendaraan perseorangan adalah Rp 1.000 untuk sepeda, Rp 3.000 untuk motor, serta Rp 6.000 untuk mobil atau minibus. Untuk jenis kendaraan yang lebih besar, dipungut biaya Rp 12.500 untuk truk dan Rp 15.000 untuk bus ukuran besar.
Kepala Humas Kebun Binatang Ragunan Bambang Wahyudi menyampaikan bahwa angka pengunjung selama musim sibuk, khususnya ketika liburan Idul Fitri, dapat meningkat hingga seratus ribu orang. Ia menduga puncak kedatangan wisatawan akan berlangsung pada hari Rabu, tanggal 2 April 2025.
“Puncak kunjungan biasanya terjadi pada hari kedua Idul Fitri. Di hari itu pengunjung mencapai angka maksimum,” jelas Bambang ketika ditemui di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, pada 1 April 2025.
Kebun Binatang Ragunan mengubah jadwal operasinya selama periode liburan Idul Fitri tahun 2025. Ubahannya mencakup penyesuaian waktu buka yang lebih pagi serta potensi penundaan untuk menutup kebun binatang tersebut.
“Terdapat perubahan; biasanya kami membuka pintu pada pukul 07.00 WIB, namun sekarang kami mulai melayani pelanggan satu jam lebih cepat yaitu pukul 06.00 WIB dan menutup usaha pada pukul 16.00 WIB atau pukul empat sore,” jelas Bambang.
Pada saat yang sama, dia menyebutkan jika ketika periode operasional selesai dan masih ada antrian panjang di area tempat pembelian tiket, tim mereka akan mempertimbangkan untuk mendorong perpanjangan waktu tutup loket. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa hal ini hanya sementara dan bergantung pada kondisi. Jika pada pukul empat sore tak tampak lagi adanya kandidat pengunjung dalam barisan tunggu, maka kebijakan tambahan waktu buka pun tidak akan dilaksanakan.
Hanin Marwah
bersumbang dalam penyusunan artikel ini.