logo SLO Nusantara


SLONUS

Hollywood saat ini sedang dilanda duka karena kehilangan salah satu tokoh filmnya.

Seorang bintang film terkenal meninggal dunia pada usia 65 tahun.

Ia merupakan Val Kilmer, seorang bintang Hollywood asal Amerika yang dikenal lewat peran-perannya dalam film seperti Top Gun, Batman Forever, serta The Doors.

Menurut laporan dari TribunMedan.com, putrinya bernama Mercedes menyampaikan kepada New York Times bahwa penyebab kematian tersebut adalah pneumonia.

Val Kilmer dinyatakan menderita kanker faring pada tahun 2014 dan berhasil sembuh usai menjalani terapi kemo serta prosedur pembedahan taring yang membatasi kapabilitasnya dalam bicara dan bernafas.

Kilmer meninggal pada Selasa (1/4/2025) sore hari di Los Angeles, Amerika Serikat.

Val Kilmer, yang wafat di usia 65 tahun, kerap kali dilewati begitu saja dalam kariernya sebagai seorang aktris.

Namun, menurut The Guardian, dia memiliki cakupan yang sangat luas: berhasil dalam berbagai genre seperti film komedi, western, drama kriminal, musikal biografi, serta film petualangan dan aksi.

Mungkin yang paling menakjubkannya adalah ketika dia berhasil menyatukan keahliannya sebagai seorang pemain teater dengan vokal yang indah, membawa tokoh ikonis dari generasi 1960-an, yaitu Jim Morrison, hidup kembali melalui film “The Doors” garapan Oliver Stone.


Perjalanan Hidup Val Kilmer

Val Edward Kilmer dilahirkan pada 31 Desember 1959 di Los Angeles sebagai anggota keluarga menengah.

Menurut laporan BBC, kedua orangtuanya merupakan ilmuwan Kristen, suatu kelompok kepercayaan yang diikuti oleh Val Kilmer hingga ajal menjemputnya.

Dia menempuh pendidikan di SMA Chatsworth, yang terletak di Lembah San Fernando, tempat bintang Hollywood masa depan bernama Kevin Spacey juga pernah menjadi salah satu siswanya. Di sinilah minatnya pada teater mulai tumbuh.

Kilmer bertujuan untuk menuntut ilmu di Royal Academy of Dramatic Art (RADA) yang berlokasi di London, namun permohonannya di tolak sebab dia saat itu baru berusia 17 tahun dan masih satu tahun kurang dari batas minimal umur penerimaan.

Malahan sebaliknya, Kilmer jadi siswa termuda yang terdaftar di Sekolah Juilliard, New York, salah satu institusi seni peran paling tersohor globally.

Seorang murid yang cerdas bernama Val Kilmer terlibat dalam penulisan serta memainkan perannya pertama kali di panggung dengan judul “How It All Began”, yaitu sebuah karya dramatis yang mengisahkan tentang hidup seorang aktivis dari Jerman, tampil di teater Publik.

Tetapi dia mengingat tentang pemerintahan yang ketat.

“Saya pernah memiliki seorang guru yang kasar, dia mengatakan, ‘Bagaimana kamu berani merasa dapat bertindak layaknya Shakespeare? Padahal kamu bahkan tidak tahu bagaimana cara berjalan melewati sebuah ruangan dengan benar,’… dan dalam beberapa aspek, apa yang dikatakannya memang ada benarnya,” ujar Kilmer.

Peran-peran pendek, seperti di Henry IV Bagian 1 dan As You Like It, mengarah pada peran yang lebih signifikan sebagai Alan Downie dalam pementasan Slab Boys tahun 1983 bersama Sean Penn dan Kevin Bacon.


Pertunjukan Perdana dalam Film Top Secret

Kilmer memulai kariernya dalam film komedi action Top Secret! yang diciptakan oleh David Zucker, Jim Abrahams, dan Jerry Zucker.

Dia berperan sebagai Nick Rivers, seorang aktor yang tersandung pada skema reunifikasi Jerman oleh pihak timur Jerman.

Film itu menunjukkan bahwa Kilmer mempunyai bakat bernyanyi yang baik dan setelahnya dia meluncurkan album menggunakan nama tokoh fiktifnya.

Dia juga merilis sebuah buku puisi berjudul My Edens After Burns, sebagian besar karyanya ini mendeskripsikan hubungannya dengan Michelle Pfeiffer yang masih muda.

Minat media mulai tertuju pada kehidupan miliknya

Dua tahun setelah itu, Kilmer membintangi peran sebagai Letnan Tom “Iceman” Kazansky, saingan tangguh Tom Cruise dari Angkatan Udara dalam film Top Gun.

Film tentang persahabatan pada era Perang Dingin ini bersifat patriotis dan menegangkan. Meskipun dengan anggaran produksi sebesar $15 juta (£12 juta), namun berhasil menghasilkan pendapatan lebih dari $350 juta di bioskop.

Kenaikan popularitas Kilmer menarik kembali ketertarikan media pada kehidupan pribadinya yang sarat dengan berbagai acara.

Pernah menjalin hubungan dengan Daryl Hannah, Angelina Jolie, dan Cher.

Tahun 1988, ia beruma dengan Joanne Whalley, orang yang dia temui ketika keduanya membintangi film fantasi Willow.

Sepasang suami istri tersebut dikaruniai dua orang anak namun mereka memutuskan untuk berpisah setelah bersama selama delapan tahun.

Walaupun kesempatan bermain di bioskop semakin banyak, Kilmer tetap enggan meninggalkan panggung teater. Dia membintangi peran sebagai Hamlet pada Festival Shakespeare Colorado tahun 1988, lalu melanjutkan dengan pemeranan karakter Giovanni dalam produksi ‘Tis Pity She’s a Whore yang dipentaskan di New York.

Tetapi di era 1990-an, dia menunjukkan kemampuan dirinya untuk memerankan film penting dalam peran utama.

Sutradara Stone telah berkeinginan cukup lama untuk menggarap sebuah film tentang kehidupan Jim Morrison dan bandnya, The Doors. Fokus ceritanya akan tertuju pada vokalis ini, yang tragisnya meninggal akibat overdosis obat terlarang saat dirinya ada di Paris pada tahun 1971.

Beberapa aktor sedang dipertimbangkan, seperti John Travolta dan Richard Gere, tetapi akhirnya Stone memilih Kilmer karena kesamaan penampilannya dengan Morrison serta vokalnyayang kuat.

Menggunakan pendekatan uniknya sendiri, Kilmer berhasil menurunkan berat badan sambil menghapalkan lirik dari album “50 Doors”. Ia juga meluangkan banyak waktu di studio untuk memperbaiki penampilannya mirip dengan Morrison.

Dalam biografi Oliver Stone pada tahun 1996, James Riordan menuturkan bahwa para anggota The Doors yang masih hidup tak bisa memilah antara rekaman Kilmer yang membawakan lagu-lagunya dengan rekaman asli oleh Morrison.

Kilmer turut membintangi Elvis Presley dalam film “True Romance” garapan Tony Scott, dengan naskah dari Quentin Tarantino. Selain itu, ia juga berperan sebagai penjudi pecandu alkohol serta dokter gigi bernama Doc Holliday dalam film “Tombstone” pada tahun 1993—yang menggambarkan ulang pertarungan senjata antara Wyatt Earp di OK Corral; beberapa kritikus bahkan menyebut ini adalah perannya yang paling luar biasa.

Tahun 1995, Kilmer merangkul peran yang dulunya diperankan oleh Michael Keaton dalam film ketiga dari seri Batman, yaitu Batman Forever.

Tetapi setelah itu, ia menyampaikan bahwa dirinya merasa tak nyaman dengan peran tersebut dan menolak tawaran untuk membintangi sekuel selanjutnya yaitu Batman and Robin.


Terungkapnya Citra Buruk Klemer di Tempat Pengambilan Gambar

Reputasi Kilmer yang bermasalah di tempat syuting dikabarkan berubah menjadi konflik terbuka dengan sang sutradara, Joel Schumacher, yang umumnya dikenal sebagai orang sangat sabar. Ia menggambarkan tingkah laku aktor protagonisnya sebagai sesuatu yang “menantang dan remaja.”

John Frankenheimer, yang mengarahkan Kilmer dalam The Island of Dr Moreau, justru semakin terbuka.

Ia mengatakan, ‘Saya tak menyukai Val Kilmer. Saya kurang setuju dengan prinsip kerjanya dan saya enggan terlibat dengannya kembali.’

Pemerannya menjawab: “Saat beberapa pihak tertentu mencela saya karena terlalu banyak meminta, saya rasa hal itu sebenarnya berusaha menyembunyikan apa pun yang tak mampu mereka kerjakan dengan baik. Menurut saya, mereka sedang berupaya membela diri.”

“Saya percaya bahwa yang saya lakukan adalah tantangan, bukan pemberontakan, dan untuk itu saya tak berniat minta maaf,” terangnya dalam wawancara dengan surat kabar Orange County Register di tahun 2003.

Masih menerima bayaran tinggi

Kilmer masih menjadi pilihan favorit dan dikabarkan mendapatkan $6 juta untuk perannya sebagai Simon Templar di film The Saint pada tahun 1997—walaupun demikian, para kritikus kurang begitu mengagumi film tersebut maupun performanya.

Di awal tahun 2000-an, terdapat banyak penggambaran dalam film-film – namun karir akting Kilmer sudah berada di puncaknya.

Tahun 2004, dia melanjutkan karirnya di panggung teater dengan membintangi produksi musikal “The Ten Commandments” yang diselenggarakan di Los Angeles.

Satu tahun setelah itu, Kilmer memerankan di West End London dalam versi teater dari “The Postman Always Rings Twice” yang disutradarai oleh Andrew Rattenbury – peran tersebut adalah Frank Chambers, karakter yang juga diperankan oleh Jack Nicholson pada film berjudul sama tahun 1981.

Pada tahun 2006, dia bertemu kembali dengan sang sutradara Scott dalam pembuatan film fiksi ilmiah Deja Vu, yang menerima respon bervariasi dari penonton dan kritikus.

Kilmer pun turut memberikan suara untuk karakter Kitt – sebuah mobil futuristic – dalam episode pilottanya dari serial TV Night Rider.

Dia meneliti selama bertahun-tahun untuk melengkapi proyek solo berjudul Citizen Twain, yang membahas tentang hubungan diantara sang pemrakarsa dari agama Kristen Ilmiah, Mary Baker Eddy, dengan penulis kritis terkenal, Mark Twain.

Film yang memiliki durasi 90 menit akhirnya dipublikasikan dan dikarsa oleh Kilmer.

Pada tahun 2014 mulai terdiagnosa menderita kanker.

Pada tahun 2014, Kilmer dinyatakan mengidap kanker faring. Pengobatan kemoterapi serta terapi radiasi membuatnya harus menggunakan selang pada trakeanya dan ia mengalami kesulitan dalam bernafas.

Sebagai ilmuwani Kristen, Kilmer mempunyai pemahaman bervariasi tentang pencarian pengobatan medis dan kadang-kadang dia percaya pada kemajuan kesehatannya dikarenakan kuasa doa, tidak melulu karena obat-obatan. Terkadang, ia bahkan membantahkan klaim bahwa dirinya sedang berjuang dengan penyakit kanker.

Tahun 2021 ini, Kilmer merilis Val, sebuah film dokumenter yang menggambarkan kesehariannya.

Buku ini menggali kedalam kehidupan paling kelamnya, yang meliputi kematian saudaranya, Wesley, karena tenggelam sewaktu masih muda, serta runtuhnya perkawinannya.

Satu tahun setelah itu, tiba waktunya untuk peran utama yang terakhir kali.

Dirancang selama sepuluh tahun, Top Gun: Maverick mengumpulkan kembali Kilmer dan Cruise, memberikan sentuhan baru pada rivalitas mereka yang lalu di masa setelah Perang Dingin.

Kanker yang diidap oleh Kilmer tidak bisa diselubungkan. Justru, kondisi itu sudah tercatat dalam narasi tokoh karakternya.

“Kini saatnya berpisah,” ujar Iceman kepada Maverick di antara beberapa adegan paling menyentuh.

Kilmer akan diingat sebagai seorang pria kompleks serta aktor luar biasa namun sukar.

Dia selalu enggan dengan gaya hidup hedonisme di Hollywood yang mungkin disebabkan oleh kemunculannya dan popularitasnya.

Malahan, dia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama anak-anaknya di sebuah peternakan miliknya di New Mexico.

Kilmer pernah mengatakan bahwa ia tak memiliki banyak pemikiran tentang keberhasilan atau popularitas.

“Saya tak pernah mengejar popularitas, juga tak sengaja membentuk karakter pribadi, kecuali bisa jadi tekad untuk dikenal sebagai seorang aktris.” (*)

Artikel ini sudah dipublikasikan di
Tribun-Medan.com