Laporan Jurnalis SLONUS, Ai Sani Nuraini
SLONUS, CIAMIS –
Hujan deras yang melanda daerah Kabupaten Ciamis pada sore harinya kemarin menimbulkan banjir di Kecamatan Pamarican, Rabu (2/4/2025).
Banjir terjadi karena volume air sungai Citalahab melebihi kapasitasnya dan menggenangi sejumlah rumah penduduk di Desa Sukahurip.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, air sudah mulai membanjiri pemukiman penduduk pada pukul 17:30 WIB.
Laporan resmi hanya diterima pada pukul 20:27 WIB, sesudah penduduk memulai untuk mengalami pengaruh dari bencana banjir itu.
Kepala BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyatakan bahwa banjir menghanyutkan lebih dari sepuluh rumah yang berada di dua desa tersebut.
“Di Dusun Sambungjaya, RT 012 RW 005 ada 12 rumah yang terkena dampak dari total 15 kepala keluarga (KK), yaitu kira-kira 30 orang. Di sisi lain, pada RT 014 RW 006, mencatatkan adanya 15 rumah yang terpengaruh oleh bencana ini dan melibatkan 15 KK atau setara dengan kurang lebih 35 jiwa. Tambahan lagi, di wilayah Dusun Kertajaya, sekitar 20 hektar lahan pertanian yang sudah siap untuk dipanen pun turut tertimpa banjir,” ungkap Ani, Kamis (3/4/2025).
Walaupun banjir merendam rumah-rumah penduduk dan kedalaman airnya berkisar antara 10 sampai 40 sentimeter, tidak terdapat korban meninggal dunia dalam insiden itu.
Situasi saat ini memperlihatkan bahwa tingkat air sudah mulai berkurang dan penduduk masih tetap bertahan di dalam rumah mereka sendiri tanpa ada yang harus dievakuasi.
Kantor BPBD Kabupaten Ciamis sudah bekerja sama dengan petugas lokal dalam mengevaluasi tempat kejadian tersebut.
“Kami secara kontinu mengawasi perubahan di lokasi kejadian dan bersinergi dengan tim lainnya guna menjamin tindakan pengendalian selanjutnya,” ungkap Ani Supiani.
Pemkab Ciamis meminta warga agar selalu berhati-hati terhadap kemungkinan adanya bencana lanjutan karena intensitas hujan diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa hari mendatang.
Untuk mencegah dampak serupa dari bencana di kemudian hari, BPBD Kabupaten Ciamis beserta dengan instansi yang relevan akan meninjau kembali sistem irigasi di area yang terpengaruh.
Di samping itu, peningkatan saluran drainase melalui kegiatan pengerukan serta program perbaikan sungai akan menjadi prioritas utama untuk menghindari terjadinya banjir secara berkelanjutan.
BPBD meminta masyarakat untuk langsung memberitahukan apabila ada peningkatan aliran air yang mencurigakan sehingga tindak lanjut bisa segera diambil.
Warga dihimbau agar tetap menjaga kesucian sekitar, khususnya dengan tidak membuang limbah ke dalam gorong-gorong atau sungai karena bisa mengakibatkan penghalangan.
“Pencegahan langkah-langkah amat krusial agar kita bisa mencegah dampak yang lebih serius. Kami meminta semua penduduk berpartisipasi dalam melindungi lingkungan dan menaati arahan dari pemerintah setempat,” demikian penjelasan Ani Supiani.
BPBD Kabupaten Ciamis beserta petugas desa lokal akan tetap melanjutkan pengawasan serta menyampaikan data paling baru mengenai situasi iklim dan ancaman bencana dalam area tersebut. (*)