Kesehatan Psikis Lisa Mariana Pasca Kontroversi dengan Ridwan Kamil, Pernah Minum Kopi Bersama Hotman Paris
SLONUS
Pengacara Lisa Mariana, Sunan Kalijaga, menyampaikan tentang situasi psikologis kliennya usai munculnya spekulasi skandal yang melibatkan Ridwan Kamil.
Menurut Sunan, kondisi mental Lisa masih belum stabilize sampai sekarang.
“Saat ini saya masih berada dalam kondisi mental yang belum stabilize dan tidak ingin melakukan konferensi pers,” ungkap Sunan Kalijaga, menyampaikan kata-kata Lisa.
Meski belum benar-benar sembuh, Lisa diberitakan bakal melanjutkan agenda konferensi pers guna membahas pernyataan soal klaim adanya anak dengan Ridwan Kamil.
Menggoda, di saat itu pula, diketahui dengan pasti bahwa Lisa takkan ditemani oleh suaminya.
Baca Selengkapnya
‘Saya Ketakutan’ Sugianto Ungkapkan Momennya yang Menegangkan Saat Menggendong Lansia pada Kejadian Kebakaran Hutan di Korea Selatan
SLONUS
Kebakaran hutan yang menjangkiti Yeongdeok-gu, Korea Selatan, pada tanggal 31 Maret 2025 menjadikan bencana besar untuk penduduk setempat, khususnya para lanjut usia yang sangat kesulitan dalam menghadapi serangan api tersebut.
Tetapi dalam kekacauan tersebut, seorang tenaga kerja migran dari Indonesia bernama Sugianto, tampil seperti pahlawan, mengorbankan diri untuk menolong orang lain.
Menjelaskan kembali insiden itu, Sugianto merasakan hampir tidak dapat membayangkan cara dia berhasil bertindak dengan secepat itu saat situasi panik.
“Iya, sejujurnya aku nggak inget bagaimana caranya ku lari bareng dengan kepala desa,” ucapnya sambil gemetar, demikian dilaporkan oleh akun Twitter sang artis.
Hal yang memenuhi pikirannya waktu itu hanyalah satu, yakni menolong sedikit mungkin jiwa agar tidak telat.
Baca Selengkapnya
Kecewa Menggunakan Jaza Razman Nasution, Vadel Badjideh Dorong Si Pengacara dalam Menangani Kasus Laporkan Nikmir
SLONUS
– Vadel Badjideh tidak ingin lagi menggunakan layanan Razmab Nasution sebagai advokat setelah berkonflik dengan Hotman Paris si pengacara terkenal.
Tidak tanpa sebab pula, Vadel Badjideh berhenti menggunakan layanan Razman Nasution sebagai kuirernya karena dianggap menunjukkan performa yang kurang optimal.
“Terdapat beberapa alasannya mengapa kami mencabut surat kuasa kepada Om Razman dan tim; yang utama pertama adalah untuk fokus pada vadel. Alasannya kedua, setelah penilaian kami, ternyata ada ketidakkonsistenan pandangan antara pihak kami dengan Om Razman serta timnya,” ungkap Bintang Badjideh seperti dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (2/4/2025).
“Ketiga, menurut pendapat kita, upaya yang sudah dijalankan sampai saat ini belum sepenuhnya optimal untuk mendukung aspek hukum terkait Vadel dan keluarga kami,” jelas Bintang dengan tegas.
Saat melindungi Vadel, Razman disalahkan sebagai orang yang kurang professional dan membuat situasi menjadi lebih buruk, dikarenakan ia mencampur-adukkan masalah pribadi dengan Nikita.
Baca Selengkapnya
Sebelum meninggal, Ray Sahetapy ternyata pernah memohon untuk dimakamkan di Palu, Sulawesi Tengah.
SLONUS
Aktor berpengalaman Ray Sahetapy pernah menyampaikan keinginannya untuk dikuburkan di Palu, Sulawesi Tengah, sebelum dia wafat.
Permintaan terakhir Ray ternyata dibagikan oleh sang anak laki-lakinya yang bungsu, Raya Sahetapy.
Lelaki yang sebenarnya bernama Farence Raymond Sahetapy tersebut menginginkan untuk dikuburkan di desanya di Sulawesi Tengah.
Ray menginginkan dirinya dikuburkan di pemakaman keluarganya.
“Sesungguhnya, keinginan sang bapak adalah untuk dikuburkan di kuburan keluarga yang terletak di Palu, lebih spesifik lagi di Sibowi,” urai Raya Sahetapy ketika ditemui di Rumah Duka Sentosa pada hari Rabu, 2 April 2025.
Baca Selengkapnya
Penemuan Terbaru Tentang Penyerangan oleh 3 Petugas Polisi di Muna, Pelaku dalam Keadaan Mabuk
SLONUS
– Ditemukan informasi terbaru tentang hasil penyelidikan yang dilakukan pada keenam pelaku dugaan pemukulan petugas kepolisian selama operasi pengamanan malam ibadah takbiran di Polsek Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perwakilan Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin menyampaikan bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dijalankan oleh Satreskrim Polres Muna selama pelaksanaannya, keenam tersangka diketahui sedang dalam keadaan mabuk ketika mereka melakukan tindakan tersebut untuk kelima kalinya.
“Mereka menyatakan bahwa sebelum insiden terjadi, mereka telah meminum minuman beralkohol,” jelasnya pada hari Rabu (2/4/2025), demikian diambil dari Tribunnews Sultra.com.
Kemudian, salah satu dari mereka menunggangi motornya dengan kencang di hadapan Mako Polsek Tiworo dan sampai diberhentikan oleh petugas kepolisian yang tengah menjalankan tugas untuk memelihara keamanan selama ibadah takbiran malam.
Ketika dua warga sipil serta dua personel TNI datang ke Mako Polsek Tiworo, hal tersebut mengakibatkan tindakan penganiayaan.
Baca Selengkapnya